Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei harga properti residensial (SHPR) triwulan III/2022 yang menunjukkan tren membaik dan membaik d...

Harga Properti Residensial Tumbuh 1,94 Persen Pada Kuartal III/2022

   


Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei harga properti residensial (SHPR) triwulan III/2022 yang menunjukkan tren membaik dan membaik di pasar perdana secara tahunan. Berdasarkan data Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) terakhir, terjadi peningkatan sebesar 1,94 persen (year-on-year/Joy), yang menunjukkan peningkatan dari periode sebelumnya sebesar 1,66 persen (joy).

"Kenaikan harga real estate residensial di pasar perdana secara tahunan akan terus berlanjut hingga kuartal III 2022," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dikutip Selasa (15/11/2022).

Sementara itu, kenaikan harga properti terjadi di semua tipe rumah, baik kecil, menengah, maupun besar. Kenaikan harga tertinggi terjadi pada usia paruh baya sebesar 2,92 persen (kegembiraan). Angka ini lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 2,36 persen (joy).

Di sisi lain, harga rumah kecil meningkat sebesar 1,96 persen (yoy), meningkat dari periode sebelumnya sebesar 1,58 persen (yoy). Sementara itu, harga rumah besar meningkat sebesar 1,48 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2022 sebesar 1,35 persen (yoy).

Dilihat dari tata ruang atau lokasi, kenaikan harga rumah tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru yaitu sebesar 4,55 persen (yoy). ) diikuti oleh Yogyakarta sebesar 4,51 persen (yoy) dan Pontianak sebesar 3,12 persen (yoy).

BI mencatat kenaikan IHPR primer pada triwulan III sejalan dengan laju inflasi bahan bangunan yang juga meningkat setiap triwulan. Selain itu, pada triwulan IV/2022, BI memperkirakan harga properti residensial primer akan naik terbatas sebesar 1,65 persen (yoy).

Perluasan ini akan terjadi di semua tipe rumah yang muncul di beberapa kota besar, terutama Manado dan Medan.

0 Comments: